Selasa, 04 November 2014

4 Alasan orang tua tidak merestui hubungan pernikahan anaknya

Pernikahan tidak hanya membentuk ikatan antara dua mempelai saja, tapi juga menyatukan dua keluarga; orangtua, kakek-nenek, paman-bibi, sepupu, dan lain sebagainya. Itu yang membuat pentingnya pasangan mendapatkan restu dari keluarga, khususnya orangtua saat akan menikah.

Namun restu ini seringkali menjadi kendala bagi dua sejoli yang ingin mengikat tali pernikahan. Terkadang banyak anak yang tidak habis pikir kenapa kekasih yang dicintainya tidak disukai orangtua. Ketidaksukaan orangtua terhadap pasangan anak mereka pun ada alasannya. Psikolog Klinis dan Forensil Kasandra Putranto mengungkapkan empat alasannya yang paling umum.

1. Faktor Waktu dan Usia
Terkadang ada orangtua yang menilai anaknya masih terlalu muda dan belum siap untuk berpacaran. Ketika orangtua bersikeras anaknya untuk tidak berpacaran dulu sementara sang anak sudah memulainya, bisa menimbulkan kekhawatiran pada ayah dan ibunya. Terlebih lagi jika orangtua sudah mewanti-wanti untuk berpacaran hanya saat waktu yang tepat dan si anak melanggarnya, mereka akan lebih khawatir lagi.

2. Belum Percaya dengan Anak Sendiri
Meskipun secara usia seseorang sudah pantas untuk mulai berpacaran, halangan justru bisa datang dari sang anak sendiri. Orangtua melihat anaknya belum cukup siap untuk berpacaran karena mungkin masih manja, kekanak-kanakan atau belum bisa bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Ketika kuliah atau pekerjaan sendiri saja belum bisa ia urusi, bagaimana jika nantinya menjalin hubungan dengan orang lain? Itu biasanya yang menjadi kekhawatiran pria.

3. Kualitas Pasangan
Semua orangtua tentunya menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk soal pasangan hidup. Dalam hal ini kualitas-kualitas seperti karakter pribadi, intelektual, perilaku, sosial ekonomi hingga latar belakang budaya kerap menjadi pertimbangan utama para orangtua dalam menilai kekasih sang anak. Jika orangtua merasa pasangan sang anak kurang dari segala aspek, maka ia tidak bisa mempercayakan masa depan anaknya kepada orang seperti itu.

4. Kriteria yang Telah Ditentukan Orangtua
Ketika seorang ibu menginginkan anaknya hanya menikah dengan seorang pejabat, itu bukan sekadar karena faktor finansial. Namun mengharapkan posisi yang lebih tinggi dalam interaksi sosial. Ada pula orangtua yang menginginkan anaknya mendapatkan suami dari suku atau etnis tertentu karena dianggap lebih baik. Jadi, ketika sang anak tidak memilih pasangan yang tidak memenuhi kriteria, hubungan tersebut bisa memicu pertentangan dalam hubungan asmara

Sumber beliberi.com

Senin, 03 November 2014

Ini 6 Cara Menikmati Kesendirian

Memiliki hubungan dengan seseorang yang Anda cintai adalah suatu hal yang baik. Itu bisa membuat Anda bahagia.

Namun, tak punya pasangan alias single bukan berarti tak bisa bahagia. Kesendirian suatu saat dibutuhkan. Itu bisa membantu Anda lebih memahami diri sendiri.

Tak hanya itu. Saat sendirian, Anda juga bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa Anda kerjakan ketika berpasangan. Berikut ini beberapa cara untuk menikmati kesendirian:

 

*Pergi liburan sendiri

Dengan berlibur sendiri akan membuat Anda merasa bebas dan bisa membangun kepercayaan diri. Pilihlah lokasi liburan yang sesuai dengan kepribadian Anda. Jika Anda senang belanja, Paris dapat menjadi pilihan tepat. Jika Anda suka olahraga air, Thailand atau Lakshadweep bisa menjadi pilihan terbaik.

 

*Fokus pada karir

Psikolog klinis Mimrah Ansari mengemukakan, "Menghabiskan waktu maksimum untuk bekerja tak hanya membuat Anda meraih profesional yang tinggi, tapi juga membuat Anda bahagia dan kuat. Itu bukan berarti Anda harus berubah jadi gila kerja, tapi memberikan yang terbaik dari diri Anda pada pekerjaan juga akan membebaskan Anda."

 

*Menghabiskan waktu bersama teman-teman

Jika Anda selama ini kehilangan waktu bersama teman-teman, ini saatnya Anda bersosialisasi kembali. Anda bisa bertemu teman di akhir pekan atau setelah bekerja untuk bersantai bersama mereka. Kegiatan ini akan menciptakan kenangan indah yang bakal bertahan lama dalam ingatan Anda.

 

*Pergi belanja atau nonton bioskop

Konselor hubungan Sauleha Shaikh mengatakan, "Kebanyakan orang tidak suka pergi sendirian. (Tapi) bepergian sendiri akan membantu Anda membangun kepercayaan diri dan membentuk kepribadian Anda. Itu mengajarkan Anda untuk mandiri."

 

*Hidup untuk diri sendiri, bukan oleh diri sendiri.

Orang sering bingung antara hidup untuk diri mereka sendiri dengan hidup sendiri. Anda harus menyadari ini waktunya untuk berinvestasi dalam diri Anda. Itu harus menjadi sebuah pencarian untuk menemukan diri sendiri dan mempelajari bagaimana Anda bisa menjadi yang terbaik. Jika Anda berpikir perlu belajar bahasa baru atau melakukan kerja sosial misalnya, lakukanlah sekarang. Gunakan waktu ini untuk meningkatkan diri Anda.

 

*Menekuni hobi

Manfaatkan waktu ini untuk hobi Anda. Jika Anda suka memasak misalnya, mulailah membuka kelas memasak dengan mengundang teman dan tetangga untuk belajar memasak bersama Anda.

Selain enam hal tersebut, ada sejumlah tips yang juga penting untuk menjalani kesendirian, yaitu:

- Gunakan waktu kesendirian itu untuk instropeksi diri daripada mencari cinta lagi.
- Renungkan hubungan masa lalu Anda dan mencoba belajar dari kesalahan masa lalu.
- Bersiaplah untuk cinta yang datang dalam hidup Anda daripada mempersiapkannya.
- Terbuka untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang baru dalam hidup Anda, tidak hanya berinteraksi dengan teman-teman lama.

 

SUMBER:    http://bit.ly/1EO0NIJ

Tanda Anda Hanya Sebagai Pelarian Pria

Setiap wanita pasti ingin dicintai sepenuh hati. Tapi terkadang, wanita hanya dijadikan sebagai pelarian pria.

Jangan sampai perasaan Anda sudah begitu dalam untuknya, namun si dia hanya menjadikan Anda sebagai 'Alat' untuk melupakan wanita lain. Ketahui tanda-tanda Anda hanya sebagai pelariannya, seperti dikutip eHarmony.

1. Baru Putus Cinta
Tidak semua pria dengan mudah move on dari mantan kekasihnya. Jika ternyata pria yang Anda dekati baru beberapa minggu putus cinta dan sudah langsung mendekati Anda, hati-hati Anda hanya dijadikan sebagai pelarian.

2. Sakit Hati
Mungkin pria tidak menceritakan secara langsung patah hatinya. Namun mengatakan hal-hal negatif tentang hubungan asmara seperti 'wanita hanya memanfaatkan pria' atau 'pria sering dicampakkan wanita', kemungkinan besar ia masih sakit hati. Orang yang masih sakit hati belum bisa netral pada hubungan dan biasanya hanya mencari pelarian agar tidak kesepian.

3. Sering Membicarakan Mantan Kekasihnya
Jangan senang dulu ketika pria sering menjelekkan mantannya, itu bukan tanda move on. Justru si dia masih mengingat kenangan bersama mantannya. Orang yang belum move on sulit untuk menjalin hubungan yang sehat karena hanya membanding-bandingkan teman dekatnya dengan mantan kekasihnya.

4. Dekat Secara Fisik Bukan Emosional
Pria mencari pelarian karena tidak ingin mengingat-ingat mantan kekasihnya, sehingga ia terkesan perhatian dengan sering mengajak bertemu. Namun, jika Anda merasa si dia hanya dekat secara fisik, bukan emosional, sebaiknya Anda perlu waspada.

5. Takut Komitmen
Wanita membutuhkan sebuah kejelasan dalam hubungannya. Saat pria yang baru saja dekat dengan Anda dan tidak terlihat tertarik dengan hubungan jangka panjang. Bisa jadi ia sedang melakukan pelarian.

 

SUMBER:    http://bit.ly/1uG8YSx

Mengentaskan Diri dari Sakit Hati

Kalau membahas sakit hati, biasanya di benak kita terlintas adegan remaja yang menangis di kamarnya karena baru saja bertengkar dengan sang pacar. Atau adegan 2 anak muda yang bertengkar sambil saling menuding. Padahal, masalah sakit hati bisa menjangkit semua usia. Orang dewasa yang sudah menikah pun bisa sakit hati. Begitu juga dengan orang tua yang sudah menikah selama puluhan tahun. Atau juga orang tua yang sampai kini belum memiliki pasangan seumur hidupnya.

Sakit hati itu bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan pada orang dewasa—yang sudah menikah atau belum—rasa sakitnya bisa berkali-kali lipat. Bagaimana caranya untuk bertahan dan mengentaskan diri?
 

1. Ceritakan pada orang terdekat

Sepedih apapun hal yang kita alami, ceritakan masalah yang menimpa pada orang terdekat. Ceritakan apa yang terjadi, maka kita akan mengetahui betapa pedulinya mereka pada keadaan kita sekarang. orang terdekat adalah sumber motivasi dan kekuatan untuk terus bertahan. Mereka akan mendukung kita apapun yang terjadi. Bercerita juga membuat hati terasa lebih lega.

Lain halnya jika kita malah menyembunyikannya. Bisa jadi mereka justru akan membahas hal-hal yang makin membuat kita sedih, seperti menanyakan keadaan pasangan. Jadi, jangan pernah merasa sungkan, malu, atau gengsi menceritakan yang sebenarnya.
 

2. Membawa barang pemberi semangat

Beberapa barang tertentu bisa memberikan efek tenang dan kekuatan pada seseorang. Apalagi bagi wanita yang secara fisik dan psikis lebih lemah dari laki-laki. Barang seperti kitab suci akan memberikan bantuan spiritual dan bisa kita baca sewaktu-waktu untuk memperoleh ketenangan. Benda lain seperti barang pemberian orang tua atau orang yang disayangi akan menguatkan saat-saat sulit kita, mengingatkan bahwa masih ada orang yang peduli ketika kita ditinggalkan oleh pasangan. 
 

3. Tuliskan isi pikiran

Ketika kita patah hati, kita pasti ingin mengutarakan semua yang kita rasakan. Curhat pada orang terdekat bisa membuat kita lega, tapi tidak akan cukup menampung semua isi hati. Menulis adalah salah satu cara untuk mengungkapkan kepedihan yang kita rasakan. Tulis semua yang ada di benak dan perasaan kita ketika patah hati. Kita boleh menjelek-jelekkan orang yang membuat hidup kita berantakan atau mengutuki semua perbuatan sang mantan melalui tulisan, dimana hanya kita saja yang membacanya. Bisa juga mengungkapkannya dalam bentuk puisi atau lirik.

Menuliskannya bisa dalam buku harian atau blog pribadi. Tapi, pastikan bahwa apa yang kita publikasikan dalam blog pribadi tidak akan membuat masalahnya jadi lebih besar. Hindari menjelek-jelekkan orang lain dalam social media, karena itu bisa merusak citra diri sendiri di mata teman-teman yang membacanya.
 

4. Pindah ke tempat yang lebih nyaman

Buat apa masih berada di tempat yang mengingatkan kenangan saat bersamanya? Carilah lingkungan baru yang lebih nyaman. Jika anak-anak masih bersekolah, carilah tempat yang tidak terlalu jauh dari sekolahnya. Lingkungan yang baru akan membuat pikiran kita menjadi lebih segar. Kita juga akan terjauh dari para tetangga yang tidak disukai dan suka mencampuri urusan orang. Pilihlah lingkungan mana yang bisa membuat kita lebih betah, misalnya daerah yang dekat dengan rumah orang tua atau saudara.
 

5. Menjadi mandiri

Ketika masih bersamanya, dalam beberapa hal kita akan menggantungkan diri kepadanya. Misalnya untuk menyelesaikan masalah atau melakukan pekerjaan tertentu. Mulai sekarang, jadilah orang yang bisa melakukannya sendiri. Jika biasanya ada istri yang memasak, mulai sekarang biasakan memasak sendiri atau menggunakan jasa catering. Jika biasanya ada suami yang membetulkan talang air, gunakan saja jasa reparasi saluran air. Bagaimanapun caranya, kita harus bisa mandiri tanpa ada pasangan.
 
Terlepas dari permasalahan yang membuat kita merasa sakit hati dan apapun yang terjadi, pada akhirnya niscaya kita akan baik-baik saja. Ingat, masih banyak orang di sekeliling yang menyayangi kita.

 

SUMBER:    http://bit.ly/1tEeMho

5 Sikap Wanita yang Memicu Pria Berselingkuh

Semua orang tentu tidak ingin diselingkuhi. Jika terjadi perselingkuhan dalam hubungan percintaan bukan berarti sepenuhnya salah pasangan yang selingkuh atau pihak ketiganya. Perselingkuhan juga dipengaruhi oleh sikap Anda dalam menjalani hubungan tersebut. Bila Anda mengalaminya hindari langsung menyalahkan pasangan atas hal tersebut, coba evaluasi diri sendiri. Simak lima sikap wanita yang memicu pria berpaling kepada wanita lain.

1. Suka Marah-marah
Menurut psikolog Roslina Verauli, M. Psi., pasangan yang berbohong dan selingkuh tentu ada penyebabnya. Salah satu sikap wanita yang bisa memicu pasangan selingkuh adalah sering marah-marah. Coba koreksi diri Anda, apa sering marah-marah tanpa alasan kepada pasangan sehingga dia merasa tidak nyaman?

"Sebenarnya yang mesti di-review dari kedua belah pihak. Pertama apa Anda terlalu galak? Mudah meledak-ledak? Dan secara emosional tidak stabil sehingga bisa memicu pasangannya untuk berbohong?" tutur Vera kepada Wolipop.

2. Posesif
Sikap posesif membuat sebagian orang merasa tidak nyaman termasuk pasangan. Bila Anda merupakan tipe wanita posesif kemudian pasangan selingkuh mungkin sikap ini yang menjadi salah satu penyebabnya. Ingatlah, setiap orang memiliki kebebasan dalam bertindak walaupun ia telah menjadi milik Anda. Oleh karena itu, coba belajar mengurangi sikap mengekang pasangan. Berikan ia waktu sendiri untuk menyenangkan dan me-refresh dirinya.

3. Terlalu Banyak Menuntut
Kebanyakan pria tidak nyaman bila pasangannya terlalu banyak menuntut. Beberapa wanita tanpa sadar sering menuntut kekasihnya baik berupa materi ataupun perhatian. Tidak semua pria bisa memahami hal tersebut. Jika suatu waktu pasangan selingkuh mungkin ini menjadi salah satu penyebab awalnya.

4. Tidak Suka dengan Teman-temannya
Beberapa wanita melarang kekasih bermain dengan teman-temannya. Bagi pria, teman merupakan saudara yang tidak bisa dijauhkan. Hal ini tentu membuat dia merasa tidak nyaman dan dapat menjadi pemicu perselingkuhan. Oleh karena itu, jika Anda kurang menyukai teman-teman pasangan, jangan tunjukkan sikap tersebut di depannya. Jangan buru-buru nyatakan perasaan cemburu, bicaralah baik-baik padanya dan katakan apa yang Anda rasakan dan inginkan darinya.

5. Terlalu Banyak Mengritik
Anda tidak perlu memperlakukan si dia layaknya anak kecil atau orang yang tidak dapat melakukan apa-apa karena kebanyakan pria tidak suka dianggap lemah. Selain itu, tidak ada orang yang ingin dikritik terus-menerus. Jika Anda terlalu banyak mengkritik bisa membuat pasangan tidak nyaman dan berpaling ke wanita lain. Maka dari itu sebaiknya katakan padanya dengan baik-baik bila ada sikap yang tidak Anda sukai tanpa harus melontarkan kritikan pedas.

 

 

 

SUMBER:    http://bit.ly/1z8CMbv

Cara Ketahui Kamu Siap Menikah

PERNIKAHAN adalah keputusan besar yang memerlukan persiapan secara lahir dan batin. Pernikahan dapat mengubah hidup Anda selamanya. Seperti dilansir Times of India, berikut cara Anda mengetahui apakah Anda siap untuk membuat keputusan besar dalam hidup Anda.

Seseorang yang tepat
Anda siap untuk menikah saat menyadari bahwa Anda telah menemukan pasangan hidup Anda. Anda merasa nyaman dan Ada chemistry di antara kalian. Dengan begitu Anda tahu bahwa dia adalah orang yang tepat sebagai pendamping hidup Anda.

Bahagia bersamanya
Jika Anda senang menghabiskan waktu bersamanya, maka dia adalah pilihan yang tepat karena dia mampu membuat Anda bahagia.

Pengaruh positif
Dia membuat Anda jauh lebih baik. Dia mampu memberi pengaruh positif kepada Anda. Anda tidak perlu ragu untuk menikah dengannya.

Dia adalah masa depan
Dia menjadi prioritas dalam hidup Anda dan begitu sebaliknya. Pasangan yang siap menikah tidak lagi berpikir hanya untuk kebaikan dirinya tapi juga berpikir untuk kebaikan pasangannya. Jika Anda dan dia saling cocok dan banyak persamaan di antara kalian, maka sudah saatnya untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

 

SUMBER:    http://bit.ly/1vAutFp

Saat Hubungan Bermasalah, Pilih Break atau Putus?

Perjalanan cinta yang dijalani oleh dua sejoli tidak bisa selalu berjalan dengan mulus. Ada kalanya pertengkaran atau perdebatan terjadi karena berbagai hal. Masalah perbedaan pendapat, pola pikir, status sosial, dan kepercayaan kerap menjadi beberapa penyebabnya.

Tak jarang ketika konflik makin meruncing dan hubungan sudah berada di ujung tanduk, keduanya pun memilih untuk mengakhiri hubungan. Ada pula sepasang kekasih yang tidak menginginkan putus, namun 'mengistirahatkan' hubungan mereka atau dalam istilah percintaan lebih dikenal dengan sebutan break. Keduanya tak saling berhubungan lagi, status pacar pun tak disandang. Lalu apa sebenarnya perbedaan dari break dan putus?

Banyak dari para pelakon asmara yang berpikir lebih baik memilih break untuk sementara dengan harapan masih ada kesempatan untuk tetap melanjutkan hubungan. Menurut konsultan percintaan Kei Savourie, break adalah langkah yang diambil ketika sepasang kekasih dilanda masalah namun tidak tahu harus berbuat apa.

Mereka memilih untuk break karena tidak ingin mengakhiri hubungan. Namun meneruskannya pun masih banyak keraguan karena konflik antara mereka bisa saja semakin parah apabila tetap jalan bersama. Selain itu, mereka juga ingin putus hubungan tetapi masih bingung, ragu, takut, atau tidak siap untuk menyandang status 'jomblo' karena sudah merasa nyaman satu sama lain. 

"Break itu kata lainnya putus percobaan. Alasan mereka sih supaya bisa mengambil waktu untuk berpikir jernih, siapa tahu nanti jadi kangen," tuturnya ketika Kami temui di bilangan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (30/09/2014).

Pria yang sudah menjalani profesinya selama delapan tahun ini menekankan bahwa ia tidak menyarankan untuk mengambil langkah break sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah. Karena cara ini dinilai tidak bisa menyelesaikan masalah secara dewasa. 

"Jadi mereka itu seperti berharap setelah nggak ketemu dan menghilang, masalahnya juga ikutan hilang. Justru malah mereka itu lari dari masalah," paparnya lagi.

Sementara itu, putusnya suatu hubungan asmara adalah karena salah satu pihak yang terlibat di dalamnya sudah tidak ingin menjalani hubungan lagi. Pria kelahiran 26 Desember 1980 ini juga mengatakan, dalam memutuskan suatu hubungan, tidak perlu adanya persetujuan kedua belah pihak. Jika salah satu pihak sudah tidak mau melanjutkan hubungan, pihak yang lain tidak bisa memaksa lagi.

 

SUMBER:    http://bit.ly/1E6XbBc