Senin, 03 November 2014

Saat Hubungan Bermasalah, Pilih Break atau Putus?

Perjalanan cinta yang dijalani oleh dua sejoli tidak bisa selalu berjalan dengan mulus. Ada kalanya pertengkaran atau perdebatan terjadi karena berbagai hal. Masalah perbedaan pendapat, pola pikir, status sosial, dan kepercayaan kerap menjadi beberapa penyebabnya.

Tak jarang ketika konflik makin meruncing dan hubungan sudah berada di ujung tanduk, keduanya pun memilih untuk mengakhiri hubungan. Ada pula sepasang kekasih yang tidak menginginkan putus, namun 'mengistirahatkan' hubungan mereka atau dalam istilah percintaan lebih dikenal dengan sebutan break. Keduanya tak saling berhubungan lagi, status pacar pun tak disandang. Lalu apa sebenarnya perbedaan dari break dan putus?

Banyak dari para pelakon asmara yang berpikir lebih baik memilih break untuk sementara dengan harapan masih ada kesempatan untuk tetap melanjutkan hubungan. Menurut konsultan percintaan Kei Savourie, break adalah langkah yang diambil ketika sepasang kekasih dilanda masalah namun tidak tahu harus berbuat apa.

Mereka memilih untuk break karena tidak ingin mengakhiri hubungan. Namun meneruskannya pun masih banyak keraguan karena konflik antara mereka bisa saja semakin parah apabila tetap jalan bersama. Selain itu, mereka juga ingin putus hubungan tetapi masih bingung, ragu, takut, atau tidak siap untuk menyandang status 'jomblo' karena sudah merasa nyaman satu sama lain. 

"Break itu kata lainnya putus percobaan. Alasan mereka sih supaya bisa mengambil waktu untuk berpikir jernih, siapa tahu nanti jadi kangen," tuturnya ketika Kami temui di bilangan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (30/09/2014).

Pria yang sudah menjalani profesinya selama delapan tahun ini menekankan bahwa ia tidak menyarankan untuk mengambil langkah break sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah. Karena cara ini dinilai tidak bisa menyelesaikan masalah secara dewasa. 

"Jadi mereka itu seperti berharap setelah nggak ketemu dan menghilang, masalahnya juga ikutan hilang. Justru malah mereka itu lari dari masalah," paparnya lagi.

Sementara itu, putusnya suatu hubungan asmara adalah karena salah satu pihak yang terlibat di dalamnya sudah tidak ingin menjalani hubungan lagi. Pria kelahiran 26 Desember 1980 ini juga mengatakan, dalam memutuskan suatu hubungan, tidak perlu adanya persetujuan kedua belah pihak. Jika salah satu pihak sudah tidak mau melanjutkan hubungan, pihak yang lain tidak bisa memaksa lagi.

 

SUMBER:    http://bit.ly/1E6XbBc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar